Selasa, 18 Juni 2019

Secuil Faedah Dari kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu'anhu

Bismillahirrahmanirrahim

Ketika siksaan dan tekanan kafir Quraisy semakin parah. Kaum Muslimin diizinkan untuk berhijrah ke negeri Habasyah. Abu Bakar pun pergi meninggalkan kota Mekah, di perjalanan beliau bertemu dengan ibnu Daghimah.

Ibnu Daghimah bertanya, "hendak kemana engkau wahai Abu Bakar?" Abu Bakar menjawab, "kaumku mengusirku. Aku ingin pergi ketempat dimana aku dapat beribadah kepada Rabb-ku." Ibnu Daghimah berkata, "Orang sepertimu wahai Abu Bakar, tidak pantas pergi (dari negerinya) atau diusir. Engkau adalah orang yang senantiasa menolong orang yang tidak punya, menyambung silaturahmi, memikul beban (orang yang kesulitan), memuliakan tamu dan membantu orang yang terkena musibah. Aku yang akan menjamin (keamanan)mu. Kembalilah dan beribadahlah kepada Rabb-mu di negerimu."

Lalu Abu Bakar kembali ke Mekah bersama Ibnu Daghimah. Ibnu Daghimah mendatangi para pembesar Quraisy dan mengatakan bahwa Abu Bakar adalah orang yang tidak pantas diusir dari negerinya karena kebaikan-kebaikannya. Kaum Quraisy menerima jaminan Ibnu Daghimah untuk Abu Bakar, dengan syarat Abu Bakar beribadah dalam rumahnya dan tidak mengeraskan shalatnya. Maka, Abu Bakar pun dapat beribadah di dalam rumahnya namun tidak menjaharkan shalatnya.

Setelah beberapa lama, Abu Bakar menjadikan halaman rumahnya tempat shalat. Beliau adalah orang yang sangat mudah menangis dan tidak dapat menahan diri ketika membaca al-Qur'an. Ketika beliau membaca al-Qur'an para wanita dan anak-anak Quraisy merasa takjub dan diam-diam memperhatikan Abu Bakar.

Kabar ini terdengar oleh kaum Quraisy. Mereka lalu mengirim utusan kepada Ibnu Daghimah mengadukan perkara Abu Bakar yang shalat di halaman rumahnya dan mengeraskan suara ketika shalat. Kaum Quraisy meminta Ibnu Daghimah membujuk Abu Bakar agar shalat di (dalam) rumahnya atau mengembalikan jaminan Ibnu Daghimah.

Ibnu Daghimah menemui Abu Bakar dan berkata, "Engkau tahu jaminanku padamu sebatas apa. Jika engkau berkenan, maka lakukan sebatas perjanjian itu atau engkau kembalikan kepadaku jaminanku. Karena aku tidak ingin bangsa Arab mendengar bahwa aku telah menyelisihi perjanjian yang telah aku sepakati dengan seseorang." Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku kembalikan jaminanmu dan aku ridha dengan jaminan Allah 'Azza wa Jalla." ~ [Fat-hu al-Bari (7/274)]

~ Dinukil oleh Hendra Ibni Bahrayni dari Buku Berjudul, "Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu'anhu." hlm. (21-22) Penulis: Abu Jannah. Penerbit: Pustaka Al-Ibanah. Cet Kedua. ~

#Faedah

❤ Ciri Orang yang Mendapatkan Hidayah.
❤ Karena Iman sudah Merasuk Ke dalam Dada.
❤ Lezatnya Hidayah, Iman dan as-Sunnah.
❤ Orang yang di atas keteguhan Iman tidak takut lagi dengan ancaman.
❤ Mengamalkan agama pasti mendapat ujian
❤ Secuil faedah dari kisah ini dapat dijadikan bahan renungan betapa sulit ketika dahulu orang yang berpegang teguh dengan agama.

Apa lagi faedah yang dapat dipetik dari kisah ini? Dan tunggu apa lagi? Marilah kita kembali mempelajari agama Allah di atas ilmu dan bashirah yakni dari Al-Qur'an dan as-Sunnah dan mempelajari bagaimana cara para sahabat mengikuti (merealisasikan/mempraktekkan Sunnah Rasullullah Shalallahu 'alaihi wasallam)

"Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menambahkan ilmu dan iman kepadaku yang hina lagi dha'if ini, serta menjadikanku termasuk orang-orang yang diampuni dari seluruh dosa-dosaku... Ya Allah tumbuhkanlah iman yang subur didalam hatiku agar aku senantiasa bisa beribadah dan istiqamah di atas agamamu, kalaulah bukan rahmatmu yang Engkau berikan kepadaku, sungguh aku tidak ingin termasuk orang-orang yang merugi... Ya Rabb, Inni zhalamtu nafsi fagh-firlii, Ya Rabb, Inni zhalamtu nafsi fagh-firlii, Ya Rabb, Inni zhalamtu nafsi fagh-firlii."

"Amiin Amiin Allahumma Aamiin."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar