Minggu, 30 Juni 2019

REVISI! SYI'AH LAKNATULLAH DAN AL-QUR`AN PALSU-NYA

EDISI REVISI: Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Hakikat Syi'ah (Laknatullahi 'alaihim Jami'an) & al-Qur`an Palsu-nya.

Pages 1: https://chirpstory.com/li/434951
Pages 2: https://chirpstory.com/li/434951?page=2

Membongkar kedok kedustaan Syi'ah laknatullahi 'alaihim ajma'in.

Oleh: @ibnibahrayni

"Sesungguhnya kembali kepada Al-Qur`anul Karim dan Sunnah Nabawiyyah yang shahih dan berkumpul di atas pemahaman para Shahabat dalam 'aqidah, syari'at, dan akhlak adalah jalan orang-orang beriman." [Mulia Dengan Manhaj Salaf (BAB. 8 hlm. 265)]

Date: 01/07/2019 - 01:30:03 WIB

Serupa tapi tak sama.

Barangkali ungkapan ini tepat untuk menggambarkan Islam dan kelompok Syi'ah. Secara fisik, memang sulit dibedakan antara penganut Islam dengan penganut Syi'ah. Namun jika ditelusuri (terutama dari sisi aqidah) perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga, tidak mungkin disatukan.

Apa itu Syi'ah?

Syi'ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Setiap kaum yang bersatu/berkumpul di atas suatu perkara. (Tahdzibul Lughah 3/61)

Adapun menurut terminologi syariat bermakna: Mereka yg berkedok dengan slogan kecintaan kepada Ali bin Abi Thalib beserta anak cucunya bahwasanya Ali bin Abi Thalib lebih utama dari seluruh shahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucunya sepeninggal beliau. (Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa` Wan Nihal 2/113, karya Ibnu Hazm)

Syi'ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, kelompok ini terpecah menjadi lima sekte yaitu Kaisaniyyah, Imamiyyah (Rafidhah), Zaidiyyah, Ghulat dan Isma'iliyyah. Dari kelimanya, lahir sekian banyak cabang-cabangnya (Al-Milal Wan Nihal hal.147, karya Asy-Syihristani)

Namun, tampaknya yang terpenting untuk diangkat pada edisi kali ini adalah sekte Imamiyyah atau yang dikenal dengan nama lain yaitu Rafidhah, yang sejak dahulu hingga kini berjuang keras untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin.

Dengan segala cara, kelompok sempalan ini terus menerus menebarkan berbagai macam kesesatannya. Terlebih lagi kini didukung dengan negara Iran-nya.

Siapakah Pencetus Syi'ah?

Pencetus pertama bagi faham Syi'ah Rafidhah adalah seorang Yahudi dari negeri Yaman (Shan'a) yang bernama Abdullah bin Saba` Al-Himyari, yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan 'Utsman bin 'Affan. [Syi'ah dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 2)]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Asal usul faham ini dari munafiqin dan zanadiqah (orang-orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran –pent). Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba` Az-Zindiq. Ia tampakkan sikap ekstrim di dalam memuliakan Ali, dengan suatu slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma'shum (terjaga dari segala dosa –pent)." [Majmu'ul Fatawa (4/435)]

Menengok latar belakang kemunculannya dan kondisi agama pencetusnya yaitu Abdullah bin Saba`, maka tidak samar lagi bahwa sekte yang satu ini sesat.

Namun, berakhirnya riwayat hidup Abdullah bin Saba` yang dihukum bakar oleh Ali bin Abi Thalib sendiri tidaklah menghentikan sepak terjang para pewarisnya untuk menebarkan kesesatan yang lebih banyak dan lebih berbahaya.

Dengan berbekal kedustaan dan kesesatan, mereka mencoba meruntuhkan pondasi-pondasi Islam. Al-Qur`an –rujukan suci kaum muslimin- mereka usik keabsahannya, manusia-manusia terbaik umat ini dari para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mereka rendahkan martabatnya. Lalu, Islam manakah yang ada pada mereka ketika kitab suci dan orang-orang mulia kaum muslimin mereka injak-injak kehormatannya?!!

Al-Qur`an dalam Tinjauan Syi'ah Rafidhah Perlu pembaca ketahui bahwasanya Al-Qur`an yg Allah turunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai kitab suci dan referensi terbesar umat Islam merupakan kitab suci terakhir yang telah Allah jamin kemurniannya dari berbagai macam usaha pengubahan dan penyelewengan. Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur`an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Qs. Al-Hijr ayat 9)

Bahkan Allah telah menegaskan dalam firman-Nya yg artinya: "Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia & jin berkumpul utk membuat yang serupa Al-Qur`an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yg serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yg lain." (Qs. Al-Israa` ayat 88)

Dan juga firman-Nya yang artinya: "Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kalian katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kalian panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kalian orang-orang yang benar." (Qs. Yunus ayat 38)

Namun orang-orang Syi'ah Rafidhah dengan beraninya menyatakan bahwa Al-Qur`an yang ada di tangan kaum muslimin ini telah mengalami perubahan dari yang semestinya. [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim) dan Al-Qur'an palsu-nya. (hlm. 3)]

Di dalam kitab Ushul Al-Kaafi (yg kedudukannya di sisi mereka seperti Shahih Al-Bukhari di sisi kaum muslimin), karya Abu Ja'far Muhammad bin Ya'qub Al-Kulaini (2/634), dari Abu Abdillah (Ja'far Ash-Shadiq), ia berkata: "Sesungguhnya Al-Qur`an yg dibawa Jibril kepada Muhammad ada 17.000 ayat." Kalau demikian 2/3 dari Al-Qur`an telah hilang karena jumlah ayat di dlm Al-Qur`an di sisi kaum muslimin tdk lebih dari 6666 ayat." [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim jami'an) dan Al-Qur'an Palsu-nya (hlm 3)]


Chirpstory pages 2: https://chirpstory.com/li/434951?page=2
Date: 01/07/2019 - 00:22:34 WIB

Di dalam juz 1, hal.239-240, dari Abu Abdillah ia berkata: "Sesungguhnya di sisi kami ada mushaf Fathimah, namun mereka tidak tahu apa mushaf Fathimah itu."
Abu Bashir bertanya: "Apa mushaf Fathimah itu?" Abu Abdillah menjawab: "Sebuah mushaf 3 kali lipat dari apa yg terdapat didalam mushaf kalian (umat Islam). Demi Allah, tidak ada padanya 1 huruf pun dari Al-Qur`an kalian." [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim jami'an) dan al-Qur'an Palsu-nya (hlm. 3)]

Bahkan salah seorang ahli hadits mereka yang bernama Husain bin Muhammad Ath-Thabrisi telah mengumpulkan sekian banyak riwayat dari para imam mereka yg ma'shum (menurut mereka), di dalam kitabnya Fashlul Khithab yang menjelaskan bahwa Al-Qur`an yang ada di tangan kaum muslimin telah mengalami perubahan dan penyimpangan. [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim jami'an) dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 3)]

Ini merupakan suatu bentuk pelecehan terhadap Al-Qur`an sekaligus sebagai penghinaan kepada Allah, bahwa Dia tidak mampu merealisasikan jaminan Nya untuk menjaga Al-Qur`an. #bersambung

Ini merupakan salah satu misi #Yahudi yang berbajukan Syi'ah Rafidhah sebagai bentuk konspirasi jahat mereka untuk merusak dan mengkaburkan referensi utama umat Islam. [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim ajma'in) dan al-Qur'an Palsunya. (hlm. 4)]

Pernyataan kufur mereka ini sama sekali belum pernah dilontarkan sekte-sekte sesat sekalipun seperti Mu'tazilah, Khawarij ataupun Murji`ah. [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim ajma'in) dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 4)]

*Beberapa Fakta Pemalsuan & Penyelewengan Al-Qur`an oleh Syi'ah* Ketika mereka tidak mampu membuat kitab yang semisal dengan Al-Qur`an, maka tidak ada jalan lain bagi mereka kecuali menambah, memalsukan & menyelewengkan apa yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur`an sesuai dgn hawa nafsu mereka, Perbuatan tercela ini tidaklah beda dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi terhadap kitab suci mereka.

Allah berfirman yang artinya: "Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu." (Qs. Al-Baqarah ayat 79)

Diantara contoh kedustaan dan penyelewengan mereka terhadap mushaf Al-Qur`an

1. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 257:
"Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan…."

Namun dalam Al-Qur`an palsu mereka berbunyi:
*"Dan orang-orang yang kafir terhadap kepemimpinan Ali bin Abi Thalib itu, pelindung-pelindung mereka adalah syaithan…."* [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim ajma'in) dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 4)]

2. Dalam Surat Al-Lail ayat 12-13: "Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia."

Namun dalam Al-Qur`an palsu mereka berbunyi:
*"Sesungguhnya Ali benar-benar sebuah petunjuk dan kepunyaan dialah akhirat dan dunia."* [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim ajma'in) dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 5)]

3. Dalam Surat Al-Insyiraah ayat 7: "Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dgn sungguh2 (urusan) yg lain."
Sedangkan dalam Al-Qur`an palsu mereka berbunyi:
*"Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai (dari suatu urusan), maka berilah Ali kepemimpinan."*

Bahkan sebelum ayat ini ada tambahan berbunyi:
*"Dan Kami angkat penyebutanmu (Muhammad) dengan Ali sang menantumu."* [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim ajma'in) dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 5)]

Para pembaca, bila kita telusuri keyakinan atau aqidah bathil ini, ternyata merupakan sebuah kesepakatan yang ada pada mereka. Tidak satupun di antara ulama-ulama jahat mereka yang menyelisihi kesepakatan ini. Sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang ulama mereka yaitu Al-Mufid bin Muhammad An-Nu'man (hadanallah) dalam kitab Awai'ilul Maqalaat hal 49. [Syi'ah (laknatullahi 'alaihim ajma'in) dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 5)]

Adapun bila ditemukan pendapat sebagian kecil ulama mereka tentang tidak adanya perubahan dan penyimpangan Al-Qur`an, maka hal itu hanyalah upaya penyembunyian aqidah kufur mereka di hadapan umat Islam. Maka janganlah sekali-kali seorang muslim mempercayainya.!! Karena mereka adalah orang-orang yang beragama dengan taqiyyah (kedustaan). Wallaahu A'lam.

#Sumber: (Dikutip dari Bulletin Al Wala' wa Bara', Edisi ke-7 Tahun ke-3 / 07 Januari 2005 M / 26 Dzul Qo'dah 1425 H)

Semoga bermanfaat.

01/07/2019 - 01:06:13 WIB

Term of Use Privacy Policy Contact Company Information
Copyright 2019 Togetter Inc. All Rights Reserved.



BACA! Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Hakikat Syi'ah (Laknatullahi 'alaihim Jami'an) & al-Qur`an Palsu-nya

BACA! Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Hakikat Syi'ah (Laknatullahi 'alaihim Jami'an) & al-Qur`an Palsu-nya.

Pages 1: https://chirpstory.com/li/434951
Pages 2: https://chirpstory.com/li/434951?page=2

Membongkar kedok kedustaan Syi'ah laknatullah 'alaihim jami'an


إبن بهراينى @ibnibahrayni

"Sesungguhnya kembali kepada Al-Qur`anul Karim dan Sunnah Nabawiyyah yang shahih dan berkumpul di atas pemahaman para Shahabat dalam 'aqidah, syari'at, dan akhlak adalah jalan orang-orang beriman." _____________ Mulia Dengan Manhaj Salaf (BAB. 8 hlm. 265)

 

01/07/2019 01:30:03 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Serupa tapi tak sama. Barangkali ungkapan ini tepat untuk menggambarkan Islam dan kelompok Syi'ah. Secara fisik, memang sulit dibedakan antara penganut Islam dengan penganut Syi'ah.

 

30/06/2019 13:55:48 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Namun jika ditelusuri -terutama dari sisi aqidah- perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga, tidak mungkin disatukan. #SyiahLaknatullahialaihim

 

30/06/2019 13:55:49 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Apa itu Syi'ah? Syi'ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Setiap kaum yang bersatu/berkumpul di atas suatu perkara. (Tahdzibul Lughah 3/61) Adapun menurut terminologi syariat bermakna: Mereka yg berkedok (bersmbung)

 

30/06/2019 14:00:38 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

dengan slogan kecintaan kepada Ali bin Abi Thalib beserta anak cucunya bahwasanya Ali bin Abi Thalib lebih utama dari seluruh shahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, (brsmbung)

 

30/06/2019 14:00:39 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

demikian pula anak cucunya sepeninggal beliau. (Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa` Wan Nihal 2/113, karya Ibnu Hazm)

 

30/06/2019 14:00:40 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Syi'ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa pergeseran. Seiring dengan bergulirnya waktu, kelompok ini terpecah menjadi lima sekte yaitu Kaisaniyyah, Imamiyyah (Rafidhah), Zaidiyyah, Ghulat dan Isma'iliyyah. #bersambung

 

30/06/2019 14:03:13 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Dari kelimanya, lahir sekian banyak cabang-cabangnya. (Al-Milal Wan Nihal hal.147, karya Asy-Syihristani)

 

30/06/2019 14:03:14 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Namun, tampaknya yang terpenting untuk diangkat pada edisi kali ini adalah sekte Imamiyyah atau yang dikenal dengan nama lain yaitu Rafidhah, yang sejak dahulu hingga kini berjuang keras untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin. #bersambung

 

30/06/2019 14:06:51 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Dengan segala cara, kelompok sempalan ini terus menerus menebarkan berbagai macam kesesatannya. Terlebih lagi kini didukung dengan negara Iran-nya. ___________ Syia'ah dan al-Qur'an Palsu(nya). (hlm. 2)

 

30/06/2019 23:56:41 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Siapakah Pencetus Syi'ah? Pencetus pertama bagi faham Syi'ah Rafidhah adalah seorang Yahudi dari negeri Yaman (Shan'a) yang bernama Abdullah bin Saba` Al-Himyari, yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan 'Utsman bin 'Affan. _______ Syi'ah dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 2)

 

30/06/2019 23:56:42 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Asal usul faham ini dari munafiqin dan zanadiqah (orang-orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran –pent). Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba` Az-Zindiq. #bersambung

 

30/06/2019 23:56:43 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Ia tampakkan sikap ekstrim di dalam memuliakan Ali, dengan suatu slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma'shum (terjaga dari segala dosa –pent)." _________ Majmu'ul Fatawa 4/435)

 

01/07/2019 00:12:12 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Menengok latar belakang kemunculannya dan kondisi agama pencetusnya yaitu Abdullah bin Saba`, maka tidak samar lagi bahwa sekte yang satu ini sesat. #bersambung

 

01/07/2019 00:12:14 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Namun, berakhirnya riwayat hidup Abdullah bin Saba` yang dihukum bakar oleh Ali bin Abi Thalib sendiri tidaklah menghentikan sepak terjang para pewarisnya untuk menebarkan kesesatan yang lebih banyak dan lebih berbahaya. #bersambung

 

01/07/2019 00:12:16 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Dengan berbekal kedustaan dan kesesatan, mereka mencoba meruntuhkan pondasi-pondasi Islam. Al-Qur`an –rujukan suci kaum muslimin- mereka usik keabsahannya, manusia-manusia terbaik umat ini dari para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mereka rendahkan martabatnya.

 

01/07/2019 00:12:16 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Lalu, Islam manakah yang ada pada mereka ketika kitab suci dan orang-orang mulia kaum muslimin mereka injak-injak kehormatannya?!!

 

01/07/2019 00:12:17 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Al-Qur`an dalam Tinjauan Syi'ah Rafidhah Perlu pembaca ketahui bahwasanya Al-Qur`an yg Allah turunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai kitab suci dan referensi terbesar umat Islam - #bersambung

 

01/07/2019 00:12:18 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

merupakan kitab suci terakhir yang telah Allah jamin kemurniannya dari berbagai macam usaha pengubahan dan penyelewengan. Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur`an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Qs. Al-Hijr ayat 9)

 

01/07/2019 00:12:19 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Bahkan Allah telah menegaskan dalam firman-Nya yg artinya: "Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia & jin berkumpul utk membuat yang serupa Al-Qur`an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yg serupa dengan dia, --

 

01/07/2019 00:12:19 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yg lain." (Qs. Al-Israa` ayat 88) Dan juga firman-Nya yang artinya: "Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." ---->

 

01/07/2019 00:12:20 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Katakanlah: "(Kalau benar yang kalian katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kalian panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kalian orang-orang yang benar." (Qs. Yunus ayat 38)

 

01/07/2019 00:12:21 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Namun orang-orang Syi'ah Rafidhah dengan beraninya menyatakan bahwa Al-Qur`an yang ada di tangan kaum muslimin ini telah mengalami perubahan dari yang semestinya. ___________ Syi'ah (laknatullahi 'alaihim) dan Al-Qur'an palsu-nya. (hlm. 3) #bersambung

 

01/07/2019 00:12:21 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Di dalam kitab Ushul Al-Kaafi (yg kedudukannya di sisi mereka seperti Shahih Al-Bukhari di sisi kaum muslimin), karya Abu Ja'far Muhammad bin Ya'qub Al-Kulaini (2/634), dari Abu Abdillah (Ja'far Ash-Shadiq), ia berkata: ".... #bersambung

 

01/07/2019 00:22:29 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

"Ssungguhnya Al-Qur`an yg dibawa Jibril kpd Muhammad ada 17.000 ayat." Kalau demikian 2/3 dari Al-Qur`an telah hilang karena jumlah ayat di dlm Al-Qur`an di sisi kaum muslimin tdk lebih dari 6666 ayat." ________ Syi'ah (laknatullahi 'alaihim jami'an) & Al-Qur'an Palsu-nya (hlm 3)

Chirpstory pages 2: https://chirpstory.com/li/434951?page=2


إبن بهراينى @ibnibahrayni

Di dalam juz 1, hal.239-240, dari Abu Abdillah ia berkata: "Sesungguhnya di sisi kami ada mushaf Fathimah, namun mereka tidak tahu apa mushaf Fathimah itu." #bersambung

 

01/07/2019 00:22:34 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Abu Bashir bertanya: "Apa mushaf Fathimah itu?" Abu Abdillah menjawab: "Sebuah mushaf 3 × lipat dari apa yg terdapat didalam mushaf kalian (umat Islam). Demi Allah, tidak ada padanya 1 huruf pun dari Al-Qur`an kalian." _______ Syi'ah (laknatullahi) & al-Qur'an Palsu-nya (hlm. 3)

 

01/07/2019 00:22:35 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Bahkan salah seorang ahli hadits mereka yang bernama Husain bin Muhammad Ath-Thabrisi telah mengumpulkan sekian banyak riwayat dari para imam mereka yg ma'shum (menurut mereka), #bersambung

 

01/07/2019 00:29:28 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

di dalam kitabnya Fashlul Khithab yang menjelaskan bahwa Al-Qur`an yang ada di tangan kaum muslimin telah mengalami perubahan dan penyimpangan. ______ Syi'ah (laknatullahi 'alaihim) dan al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 3)

 

01/07/2019 00:29:29 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Ini merupakan suatu bentuk pelecehan terhadap Al-Qur`an sekaligus sebagai penghinaan kepada Allah, bahwa Dia tidak mampu merealisasikan jaminan Nya untuk menjaga Al-Qur`an. #bersambung

 

01/07/2019 00:29:30 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Ini merupakan salah satu misi #Yahudi yang berbajukan Syi'ah Rafidhah sebagai bentuk konspirasi jahat mereka untuk merusak dan mengkaburkan referensi utama umat Islam. _______ Syi'ah (laknatullahi 'alaihim) & al-Qur'an Palsunya. (hlm. 4)

 

01/07/2019 00:29:31 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Pernyataan kufur mereka ini sama sekali belum pernah dilontarkan sekte-sekte sesat sekalipun seperti Mu'tazilah, Khawarij ataupun Murji`ah. __________ Syi'ah (laknatullahi 'alaihim ajma'in) & al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 4)

 

01/07/2019 00:38:07 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Beberapa Fakta Pemalsuan & Penyelewengan Al-Qur`an oleh Syi'ah Ketika mereka tdk mampu membuat kitab yg semisal dg Al-Qur`an, maka tdk ada jalan lain bagi mrk kecuali menambah, memalsukan & menyelewengkan apa yg terdapat didlm kitab suci Al-Qur`an sesuai dgn hawa nafsu mereka

 

01/07/2019 00:38:09 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Perbuatan tercela ini tidaklah beda dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi terhadap kitab suci mereka.

 

01/07/2019 00:38:10 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Allah berfirman yang artinya: "Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu." (Qs. Al-Baqarah ayat 79)

 

01/07/2019 00:38:10 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Diantara contoh kedustaan dan penyelewengan mereka terhadap mushaf Al-Qur`an 1. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 257: "Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan…."

 

01/07/2019 00:46:47 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Namun dalam Al-Qur`an palsu mereka: "Dan orang-orang yang kafir terhadap kepemimpinan Ali bin Abi Thalib itu, pelindung-pelindung mereka adalah syaithan…." ___________ Syi'ah (laknatullahi 'alaihim) & al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 4)

 

01/07/2019 00:46:48 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

2. Dalam Surat Al-Lail ayat 12-13: "Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia."

 

01/07/2019 00:46:49 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Namun dalam Al-Qur`an palsu mereka: "Sesungguhnya Ali benar-benar sebuah petunjuk dan kepunyaan dialah akhirat dan dunia." __________ Syi'ah (laknatullahi 'alaihim) & al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 5)

 

01/07/2019 00:46:50 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

3. Dlm Surat Al-Insyiraah ayat 7: "Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dgn sungguh2 (urusan) yg lain." Sedangkan dlm Al-Qur`an palsu mereka: "Maka apabila kamu (Muhammad) telah selesai (dari suatu urusan), maka berilah Ali kepemimpinan."

 

01/07/2019 00:51:23 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Bahkan sebelum ayat ini ada tambahan: "Dan Kami angkat penyebutanmu (Muhammad) dengan Ali sang menantumu." _________ Syi'ah (laknatullahi 'alaihim ajma'in) & al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 5)

 

01/07/2019 00:51:24 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Para pembaca, bila kita telusuri keyakinan atau aqidah bathil ini, ternyata merupakan sebuah kesepakatan yang ada pada mereka. Tidak satupun di antara ulama-ulama jahat mereka yang menyelisihi kesepakatan ini. Syi'ah (laknatullahi 'alaihim) & al-Qur'an Palsu-nya. (hlm. 5)

 

01/07/2019 01:06:06 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang ulama mereka yaitu Al-Mufid bin Muhammad An-Nu'man dalam kitab Awai'ilul Maqalaat hal 49. #bersambung

 

01/07/2019 01:06:08 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Adapun bila ditemukan pendapat sebagian kecil ulama mereka tentang tidak adanya perubahan dan penyimpangan Al-Qur`an, maka hal itu hanyalah upaya penyembunyian aqidah kufur mereka di hadapan umat Islam. Maka janganlah sekali-kali seorang muslim mempercayainya.!!

 

01/07/2019 01:06:09 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Karena mereka adalah orang-orang yang beragama dengan taqiyyah (kedustaan). Wallaahu A'lam. #Sumber: (Dikutip dari Bulletin Al Wala' wa Bara', Edisi ke-7 Tahun ke-3 / 07 Januari 2005 M / 26 Dzul Qo'dah 1425 H)

Semoga bermanfaat pic.twitter.com/BXrvP7ZHP5

 

01/07/2019 01:06:13 WIB

إبن بهراينى @ibnibahrayni

Alhamdulillah selesai juga kultwitnya, insya Allah besok baru di masukin ke chirpstory.com cc. @chirpstory

01/07/2019 01:13:17 WIB


About Chirpstory:

Term of Use Privacy Policy Contact Company Information

Copyright 2019 Togetter Inc. All Rights Reserved.

Sabtu, 29 Juni 2019

MUSIBAH TERBESAR UMAT ISLAM

"WAFATNYA RASULULLAH ﷺ, MUSIBAH TERBESAR UMAT ISLAM."*

(ketika itu)*      Sakit Rasulullah ﷺ bertambah parah, hingga akhirnya pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 hijriyah ruh Rasulullah ﷺ berpindah ke ar-Rafiq al-'Ala dalam usia 63 tahun. Musibah kematian Rasulullah ﷺ merupakan pukulan berat bagi kaum muslimin.1/

       Ibnu Rajab rahimahullah berkata, "ketika Rasulullah ﷺ wafat kondisi kaum muslimin goyah. Sebagian tercengang kaget, sebagian lainnya tersungkur jatuh tidak mampu berdiri, sebagian lainnya terdiam tak mampu bicara dan sebagian lainnya mengingkari kematian beliau secara mutlak."1/83

       Imam al-Qurtubi rahimahullah menuturkan, "Itu adalah salah satu musibah terbesar yang menimpa agama Islam, Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian tertimpa musibah, maka hendaklah ia mengingat musibahku (kematianku). Karena itu (kematianku) adalah musibah terbesar." Sungguh benar Rasulullah ﷺ, kematian beliau adalah musibah terbesar bagi setiap muslim sepeninggal beliau sampai hari kiamat kelak. Wahyu telah terputus, kenabian telah habis dan itu adalah awal munculnya keburukan, seperti murtadnya (sebagian) bangsa Arab dan lainnya. Itu adalah awal terputusnya kebaikan dan awal kekurangannya kebaikan tersebut." 1/84

Footnote
* =      Tambahan dari Hendra Ibnibahrayni
1/ =    Abu Jannah dalam bukunya Abu Bakar Ash-Shiddiq (hlm. 70-71)
83 =    Latha-if al-Ma'arif, 114
84 =    Tafsir al-Qurthubi (2/176)

```"Disalin dari buku berjudul [Serial Khulafa ar-Rasyidin 1] Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu'anhu (hlm. 70-71), Penulis Abu Jannah, Penerbit: Pustaka Al-Inabah, cetakan ke 2."```

Oleh: Hendra ibni Bahrayni


Minggu, 23 Juni 2019

Surat Ringan Untuk Ahlul Bid'ah

"Surat Kecil Untuk Kita Yang Masih Banyak Melakukan penyelisihan Terhadap Rasulullah."

Cerita Setelah Perang Badar.

       Setelah peperangan selesai, kaum muslimin mendapat banyak tawanan perang. Saat itu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam meminta pendapat Abu Bakar dan Umar mengenai tawanan perang, "Apa pendapat kalian tentang tawanan perang ini?" Abu Bakar menjawab, "Wahai Nabi Allah, mereka adalah anak-anak paman dan kerabat (kita). Aku berpendapat sebaiknya kita meminta tebusan sehingga kita memiliki kekuatan di mata kaum musyrikin. Semoga Allah memberi mereka hidayah Islam."

       Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Umar, "Apa pendapatmu wahai Ibnul al-Khattab?" Umar menjawab, "Demi Allah wahai Rasulullah, aku berbeda pendapat sebaiknya engkau memberikan tawanan pada kami agar kami menebas leher mereka. Berikanlah 'Aqil (kakak kandung Ali) kepada Ali agar Ali menebas lehernya dan berikanlah kepadaku Fulan (kerabat Umar) agar aku menebas lehernya. Karena mereka adalah pemimpin dan pembesar kaum kafir."

       Akan tetapi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam lebih condong kepada pendapat Abu Bakar. Keesokan harinya Umar mendapati Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam sedang duduk menangis bersama Abu Bakar. Umar berkata, "WAHAI RASULULLAH, BERITAHUKAN APA YANG MEMBUATMU DAN SAHABATMU MENANGIS. KALAU AKU DAPAT MENANGIS, AKU AKAN MENANGIS DAN KALAU AKU TIDAK DAPAT MENANGIS, AKU AKAN BERPURA-PURA MENANGIS."(1)

_____________
Abu Bakar Ash-Shiddiq, (hlm 35)

#faedah
1. Adalah sebagai bentuk ingin ber-'ittiba'nya Sang Sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, sampai-sampai berkata Umar: seandainya beliau Radhiyallahu'anhu tidak dapat menangis pun di paksakan untuk menangis. Dan.... bentuk mencintai Nabi itu dengan mengikuti apa yang di lakukan Nabi. Bukan dengan memakmurkan Bid'ah.


Rabu, 19 Juni 2019

KEBERKAHAN BERSAMA SENIOR KALIAN

بسم الله الرحمن الرحيم

KEBERKAHAN BERSAMA SENIOR KALIAN.

Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily berkata :



النبي صلى الله عليه وسلم قال :البركة مع أكابركم .

Nabi ﷺ bersabda : "Keberkahan beserta dengan orang senior diantara kalian." [hadits Shahih riwayat Ibnu Hibban, pent]

 أي :أن الخير والنفع إنما هو مع أكابركنا وأكابرنا نوعان .

Yaitu, kebaikan dan manfaat hanya ada bersama dengan ulama senior kita, dan ulama senior itu ada dua macam :

١-اكابرنا في السن ،كبار السن مناالبركة معهم والنفع معهم والخير معهم لأن الدنيا علمتهم والتجارب حنكتهم فهم لا يتعجلون وتستفيد من تجاربهم كثيرا

1. Yang senior dalam hal usia.

Orang yang lebih tua dari segi usia dibanding kita, maka mereka memiliki manfaat dan kebaikan, karena dunialah yang mengajari mereka dan pengalaman yang menempa mereka. Sehingga mereka bukanlah orang yang suka tergesa-gesa, dan dari pengalaman mereka bisa diambil manfaat yang besar.

٢-كبار العلم وهؤلاء بركتهم أعظم ومن جمع بين الأمرين فهو أبرك ،من جمع بين كبر السن والعلم فالبركة معه أعظم .

2. Yang senior dalam hal ilmu.

Keberkahan pada mereka lebih besar lagi.

Apalagi orang yang terkumpul padanya dua hal ini, yaitu senior dalam hal usia dan ilmu, maka lebih berkah lagi.


[Pengajian Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili yang berjudul al-Barokah ma'a Akabirikum]

***

Tambahan Faedah

□ Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu berkata :

إنما يؤخذ العلم عن الأكابر.

"Ilmu itu hanya layak diambil dari orang-orang senior." [Thobaqot al-Hanabilah (I/189)]

□ Imam Ash-Shon'ani rahimahullahu berkata :

«البركة مع أكابركم» يعني الشيوخ؛ لأنه قد سكن شرهم ولزموا الوقار وعرفوا مواضع الخير.

"Keberkahan bersama senior kalian", yaitu para syaikh (orang-orang tua), karena keburukan mereka telah reda. Mereka lebih menetapi ketenangan (kewibawaan) dan mengenal tempat-tempat kebaikan." [At-Tanwîr 195]

□ Dari Abu Juhaifah beliau berkata :

‏جالسوا الكبراء وسائلوا العلماء، وخالطوا الحكماء .

"Bermajelislah dengan orang-orang senior, berkonsultasilah kepada para ulama, dan bergaul lah dengan orang-orang bijak." [Al-Adab asy-Syar'iyyah karya Ibnu Muflih (2/120)]

@abinyasalma
________________

Dipost Ustadz Abu Salma Muhammad -hafizhahullah- Tsulasa 1 Shofar 1438 / 1 November 2016
________________

(Perhatian! Qodarullah, artikel di atas saya temukan dari situs www.salamdakwah.com pada malam Rabu, tanggal: 16 Syawal 1440 H/19 Juni 2019 - dan barulah saya copypaste ke blogger saya ini - https://ibnbahrayni.blogspot.com/2019/06/keberkahan-bersama-senior-kalian.html?m=1 ~ Semoga bermanfaat)

Selasa, 18 Juni 2019

Cuaca di bumi ada kaitannya dengan panas dan dinginnya neraka

Bismillahirrahmanirrahim

Cuaca di bumi ada kaitannya dengan panas dan dinginnya neraka, disebutkan dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila cuaca sangat panas, akhirkanlah shalat zhuhur sampai waktu dingin karena panas yang sangat merupakan hawa panas neraka jahannam.” (HR. Bukhari no. 536 dan Muslim no. 615)

Dalam hadits muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Neraka berkata; ‘Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, (maka izinkanlah kami untuk bernapas!)’ Maka Allah mengizinkan untuk bernapas dua kali, napas ketika musim dingin dan napas ketika musim panas. Hawa yang amat panas, itu adalah dari panasnya neraka. Hawa yang amat dingin, itu adalah dari dinginnya (dingin bekunya) neraka.” (HR. Bukhari no. 3260 & Muslim no. 617)

Dari Ka’ab, ia berkata, “Sesungguhnya di neraka terdapat dingin yaitu zamharir (dingin yang amat beku), yang ini bisa membuat kulit-kulit terlepas hingga mereka (yang berada di neraka) meminta pertolongan pada panasnya neraka.”

‘Abdul Malik bin ‘Umair berkata, “Telah sampai padaku bahwa penduduk neraka meminta pada penjaga neraka untuk keluar pada sisi neraka.
Mereka pun keluar ke sisi, namun mereka disantap oleh zamharir atau dinginnya neraka.
Hingga mereka pun akhirnya kembali ke neraka. Dan mereka menemukan dingin yang tadi mereka dapatkan.” (Lathoif Al Ma’arif, hal. 575.)

“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghossaq).”
(QS. Shaad: 57)

Semoga cuaca yang amat panas dan dingin mengingatkan kita akan neraka, sehingga kita pun seharusnya meminta perlindungan pada Allah dari siksanya yang begitu mengerikan.


Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam

#copas


APAKAH TERMASUK MUNAFIK KALAU MELARANG SESUATU KEMUDIAN MELAKUKANNYA.

 هل من النفاق النهي عن ليشء ثم فعله

APAKAH TERMASUK MUNAFIK KALAU MELARANG SESUATU KEMUDIAN MELAKUKANNYA.

Penanya: "Kalau saya menasehati saudara-saudaraku dan mengingatkan mereka atas sebagian kemaksiatan, akan tetapi saya sendiri sempat melakukan kemaksiatan tersebut, apakah saya termasuk orang munafik? Mohon penjelasannya."


محمد صالح المنجد
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid.

Alhamdulillah
Anda harus bertaubat kepada Allah dari kemaksiatan, dan tetap memberikan nasehat kepada saudara-saudara anda. anda tidak boleh melakukan kemaksiatan dan meninggalkan nasehat kepada saudara-saudara anda. Karena ini berarti menggabungkan dua kemaksiatan. Maka anda harus bertaubat kepada Allah dari hal itu disertai (tetap) memberikan nasehat kepada saudara-saudara anda, hal itu tidak termasuk munafik. Akan tetapi sikap anda termasuk yang Allah kecam dan Dia mencela siapa saja yang melakukan hal itu. Sebagaimana firmanNya:

Ash-Shaff [surah ke 61] ayat 2.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"

Ash-Shaff [surah ke 61] ayat 3.

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."

Dan firmanNYa Ta’ala:

Al-Baqarah [surah ke 2] ayat 44.

اَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَاَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتٰبَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

"Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?" ~ [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 12/268]

~ Dicopas oleh Hendra Ibni Bahrayni dari E-Book berjudul: "APAKAH TERMASUK MUNAFIK KALAU MELARANG SESUATU KEMUDIAN MELAKUKANNYA." Penterjemah: www.islamqa.info

Download E-Book aslinya di sini: https://jmp.sh/v/55CJ4GZs5m0cTTVS6lKJ

Secuil Faedah Dari kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu'anhu

Bismillahirrahmanirrahim

Ketika siksaan dan tekanan kafir Quraisy semakin parah. Kaum Muslimin diizinkan untuk berhijrah ke negeri Habasyah. Abu Bakar pun pergi meninggalkan kota Mekah, di perjalanan beliau bertemu dengan ibnu Daghimah.

Ibnu Daghimah bertanya, "hendak kemana engkau wahai Abu Bakar?" Abu Bakar menjawab, "kaumku mengusirku. Aku ingin pergi ketempat dimana aku dapat beribadah kepada Rabb-ku." Ibnu Daghimah berkata, "Orang sepertimu wahai Abu Bakar, tidak pantas pergi (dari negerinya) atau diusir. Engkau adalah orang yang senantiasa menolong orang yang tidak punya, menyambung silaturahmi, memikul beban (orang yang kesulitan), memuliakan tamu dan membantu orang yang terkena musibah. Aku yang akan menjamin (keamanan)mu. Kembalilah dan beribadahlah kepada Rabb-mu di negerimu."

Lalu Abu Bakar kembali ke Mekah bersama Ibnu Daghimah. Ibnu Daghimah mendatangi para pembesar Quraisy dan mengatakan bahwa Abu Bakar adalah orang yang tidak pantas diusir dari negerinya karena kebaikan-kebaikannya. Kaum Quraisy menerima jaminan Ibnu Daghimah untuk Abu Bakar, dengan syarat Abu Bakar beribadah dalam rumahnya dan tidak mengeraskan shalatnya. Maka, Abu Bakar pun dapat beribadah di dalam rumahnya namun tidak menjaharkan shalatnya.

Setelah beberapa lama, Abu Bakar menjadikan halaman rumahnya tempat shalat. Beliau adalah orang yang sangat mudah menangis dan tidak dapat menahan diri ketika membaca al-Qur'an. Ketika beliau membaca al-Qur'an para wanita dan anak-anak Quraisy merasa takjub dan diam-diam memperhatikan Abu Bakar.

Kabar ini terdengar oleh kaum Quraisy. Mereka lalu mengirim utusan kepada Ibnu Daghimah mengadukan perkara Abu Bakar yang shalat di halaman rumahnya dan mengeraskan suara ketika shalat. Kaum Quraisy meminta Ibnu Daghimah membujuk Abu Bakar agar shalat di (dalam) rumahnya atau mengembalikan jaminan Ibnu Daghimah.

Ibnu Daghimah menemui Abu Bakar dan berkata, "Engkau tahu jaminanku padamu sebatas apa. Jika engkau berkenan, maka lakukan sebatas perjanjian itu atau engkau kembalikan kepadaku jaminanku. Karena aku tidak ingin bangsa Arab mendengar bahwa aku telah menyelisihi perjanjian yang telah aku sepakati dengan seseorang." Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku kembalikan jaminanmu dan aku ridha dengan jaminan Allah 'Azza wa Jalla." ~ [Fat-hu al-Bari (7/274)]

~ Dinukil oleh Hendra Ibni Bahrayni dari Buku Berjudul, "Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu'anhu." hlm. (21-22) Penulis: Abu Jannah. Penerbit: Pustaka Al-Ibanah. Cet Kedua. ~

#Faedah

❤ Ciri Orang yang Mendapatkan Hidayah.
❤ Karena Iman sudah Merasuk Ke dalam Dada.
❤ Lezatnya Hidayah, Iman dan as-Sunnah.
❤ Orang yang di atas keteguhan Iman tidak takut lagi dengan ancaman.
❤ Mengamalkan agama pasti mendapat ujian
❤ Secuil faedah dari kisah ini dapat dijadikan bahan renungan betapa sulit ketika dahulu orang yang berpegang teguh dengan agama.

Apa lagi faedah yang dapat dipetik dari kisah ini? Dan tunggu apa lagi? Marilah kita kembali mempelajari agama Allah di atas ilmu dan bashirah yakni dari Al-Qur'an dan as-Sunnah dan mempelajari bagaimana cara para sahabat mengikuti (merealisasikan/mempraktekkan Sunnah Rasullullah Shalallahu 'alaihi wasallam)

"Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menambahkan ilmu dan iman kepadaku yang hina lagi dha'if ini, serta menjadikanku termasuk orang-orang yang diampuni dari seluruh dosa-dosaku... Ya Allah tumbuhkanlah iman yang subur didalam hatiku agar aku senantiasa bisa beribadah dan istiqamah di atas agamamu, kalaulah bukan rahmatmu yang Engkau berikan kepadaku, sungguh aku tidak ingin termasuk orang-orang yang merugi... Ya Rabb, Inni zhalamtu nafsi fagh-firlii, Ya Rabb, Inni zhalamtu nafsi fagh-firlii, Ya Rabb, Inni zhalamtu nafsi fagh-firlii."

"Amiin Amiin Allahumma Aamiin."

Senin, 17 Juni 2019

Curhatan hatiku

"Kalaulah orang mengenalku dan melihat aib-aib yang ada padaku, niscaya kalian pun tidak akan sudi mendengar sedikit pun dari ucapanku." (Hendra ibn Bahrayni)

Jumat, 14 Juni 2019

Tanpa Ilmu dan Adab adalah sebuah Kebathilan

Bismillahirrahmanirrahim.

Kadang... Sudah lama kita tau (hal ini dan itu) tapi kita tidak mengambilnya (mengamalkan dan menyebarkannya) dan kita sama-sekali belum meneladani mereka (para salafus shalih) dalam berkata dan berbuat sesuatu dengan lisan/pembicaraan atau tulisan. Jauh dari mengerti atau malu dianggap orang 'alim? (baca: takut riya adalah riya' kata imam fudhoil bin iyadh rahimahullah)

Dalam perkara apa saja yang tidak disertai dengan ilmu dan adab maka bisa jadi di sebut perkara yang bathil atau menyimpang dari yang benar.

Katakanlah dalam perkara bercanda, mustahil para salaf kita tidak mencontohkannya, maka becanda-becanda yang modelnya menyimpang dari model becandanya para sahabat pasti menimbulkan masalah kecil lalu membesar, inilah fitnah orang yang menisbahkan diri ke manhaj salaf, manhaj ini bukan mainan orang-orang yang sudah mengaku bermanhaj salaf, menyimpang sedikit nasehat dan tahdzir pun datang. Yang benci nasehat dan tahdzir akan mengeraslah hatinya.

Inilah mengapa para salaf lebih mulia di banding manusia-manusia di zaman kita sekarang, mereka selalu mencari kebenaran dan berani meninggalkan ego mereka, sedangkan kita mencari pembenaran untuk ego kita dan bukan mencari kebenaran.

Allahul musta'an


Senin, 10 Juni 2019

Jangan cuma mengaku aku bermanhaj salaf

Bismillah, Saya katakan bahwa: "Mengaku bermanhaj Salaf itu artinya seseorang harus bertindak dari sisi apa pun juga wajib sesuai dengan Manhaj Salaf." Dia pasti di uji dengan penisbatannya kepada Manhaj yang mulia ini, apakah asli atau palsu mengamalan manhaj salaf-nya.

~ Kalau cuma ngomong burung beo pun bisa, Memang harus kita akui bahwa manhaj salaf lah manhaj yang paling benar, jadi siapa saja yang mengaku bermanhaj salaf harus siap dengan tahdziran. - tahdziran itu kadang ada yang benar dan ada yang salah, tahdziran yang benar adalah nasehat, sikapnya wajib kita rujuk dan kembali jika di tahdzir, tapi kalau tahdziran yang keliru adalah yang berlebihan (tidak sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya)

Makanya tidak heran bagi saya sesama kita yang mengaku bermanhaj salaf saling tahdzir, itu bagi yang mengerti tahdzir tidak salah dan sah-sah saja yang niatnya untuk saling mengingatkan dan kebaikan bagi saudaranya, karena sifulan/fulanah kalau sudah mengaku bermanhaj salaf harus menjaga semua sikap, tingkah laku, dan tindak tanduknya. ini masalahnya atas nama manhaj salaf, jangan bikin malu dan fitnah di manhaj yang paling Allah ridhoi ini.

Manhaj salaf bukan penampilan luar saja yang nyunnah, bukan ibadahnya saja yg tidak bid'ah yang sudah teranggap bermanhaj salaf, bagaimanakah jenis perkataan salaf pun harus diperhatikan, terapkan, sehari-hari atau kebiasaan pembicaraannya bersama orang awam bagaimana? sesama mereka sibuk bahas soal apa? dunia, ghibah, suka becanda-ria yang sia-sia atau ilmu? apakah sama dengan salaf?

Manhaj ini lebih luas dari soal akidah. Manhaj salaf ini mencakup semua apa yang ada pada zaman dahulu, bagaimana aqidah salaf, muamalah salaf, akhlak salaf, lisan-lisan dan tulisan-tulisan para salaf, sikap-sikap salaf ketika ada perkara ini dan itu, dan seterusnya. (Ini yang harus kita cari ilmunya kepada orang yang benar-benar berilmu tentang itu, bukan mengejar ilmu-ilmu yang bim salabim langsung jadi ahli ijtihad pemberi fatwa mengatas namakan nasehat, dakwah sana dan sini tanpa ilmu seperti salaf) tapi atas nama salaf. Wah inikan bahaya. Mau tenar jangan bawa kitab2 salaf. Salah... tablis iblis.

Wah kalau begitu repot? Iya! Siapa bilang belajar bermanhaj salaf mudah?

Kita semua termasuk ingin belajar, ingin mendalami manhaj salaf, bukan berarti sudah bermanhaj salaf sepenuhnya, kata ustadz Yazid hafidzhahullah kita ini belum masuk ke manhaj salaf tapi baru MAU ngetok pintu, ingat itu! makanya jangan merasa sudah belajar agama 1 atau 2 tahun, 3 atau 4 tahun sudah sombong tidak mau menerima nasehat, ada yang sesama teman sendiri sombong, meremehkan yg kecil, kepada yang muda di rendahkan, kepada yang tua tidak di hormati, kemana perhatiannya kepada orang-orang fakir, miskin, anak yatim, merasa sudah senior? Merasa sudah lulus jadi da'i, sudah banyak ilmu tapi kok tidak mau salam duluan ini dan itu... salah... ada sikap salaf seperti itu?

Bicara sana bicara sini aib-aib orang lain, olok sana olok sini kejahilan oranglain. Qodarullah Allah timpakan ujian kecil (fitnah) udah pada keblinger semuanya kembali kepada ego masing-masing. Apa itu buah belajar orang yang mengaku bermanhaj salaf?


Cuma nanya... kembali ke kita semua kepada kemampuan masing-masing memahami soal manhaj saja. inilah selama ini yang saya fahami melihat keadaan realita menurut saya selama belajar, soal salah dan benar hanya orang yang berilmu yang tau menilainya, bagi saya "Aku hanya manusia sama seperti yang lain punya salah dan banyak dosa." Begitu sajalah.

Semoga Allah memberiku hidayahNya, mengenal, mempelajari dan mengamalkan manhaj salaf yang mulia ini dengan benar dan istiqomah diatasnya sampai Allah memanggil untuk kembali dan ke surga firdausNya. Aamiin

Penulis: Hendra Ibnibahrayni

Minggu, 09 Juni 2019

Sekilas Kata Pengantar dibuku Sirah Nabawiyah cetakan Ummul Qura

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa ditujukan bagi rasulullah, keluarga, para sahabat, dan siapa saja yang meneladani (mengikuti) mereka dengan baik hingga hari kiamat.

Kisah Al-Qur'an merupakan cerita terbaik, paling lengkap, dan paling indah, sebagaimana firmanNya: "Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu." (Qs. Yusuf ayat 3)

Diakhir surat ini, Allah berfirman: "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (Qs. Yusuf ayat 111)

Karena kebenaran, integritas ungkapan, dan makna-maknanya yang tajam, kisa Al-Qur'an merupakan kisah terbaik yang pernah ada, sehingga tidak ada kisah dalam Al-Qur'an dalam segala hal (dari buku apa pun) yang menyamai kisah Al-Qur'an.

Salah satu cerita yang terbaik itu adalah kisah dan riwayat Nabi Muhammad ﷺ dalam menyebarkan risalah Rabb-Nya. Apasaja yang beliau ﷺ alami dan menimpa kaumnya. Inilah yang di istilahkan dengan SIRAH NABAWIYAH.

Allah ta'ala telah menjamin untuk menjaga kitab-Nya: "Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya/menjaganya." (Qs. Al-Hijr ayat 9)

Penjagaan tersebut terwujud juga pada penjagaan SUNNAH NABAWIYAH sebagai akibat penjagaan terhadap Al-Qur'an. Sebab, As-sunnah itu melengkapi, menjabarkan, menafsirkan, dan menjelaskan Al-Qur'an. Sirah Nabawiyah masuk dalam konsekuensi ini..!!!

Para ilmuan islam (Ulama terdahulu) telah menunjukkan teladan terbaik dalam hal verifikasi matan dan sanad hadits. Mereka telah mencetuskan aturan baku dan meletakkan dasar-dasar yang kuat dalam menjelaskan mana riwayat yang benar (haq) dan yang salah (bathil). ~ sekian nukilan, semoga bermanfaat. ~

(Dinukil dari Buku - Pengantar penerbit kitab -Ar-Rahiq Al-Makhtum.- Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri. cet. Ummul Qura. hlm. xix-xx - oleh: Hendra Ibnibahrayni)

INILAH SATU-SATUNYA JALAN KEBENARAN DAN HIDAYAH.

(MANHAJ SALAF - MANHAJ ILMIAH) : INILAH SATU-SATUNYA JALAN KEBENARAN DAN HIDAYAH.

Tidakkah Anda mengingat sabda Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wa sallam:

كلّ الناسِ يغدو؛ فبائعٌ نَفسَه فمُعتِقها أو موبِقها

“Setiap hari semua orang melakukan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya! Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya!.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim)

Dulu engkau adalah orang awam, dulu engkau adalah pendosa, dulu engkau mungkin adalah termasuk salah satu orang yang membenci dakwah salafiyah. Dan keadaan ini sama seperti keadaan para sahabat sebelum hijrah dan sebelum masuk islam, mereka berada diatas kesesatan yang mereka anggap diatas kebenaran. Tetapi setelah mereka (sahabat) mengenal islam yang di dakwahkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mereka sangat bersemangat mengikuti dan membela dakwah nabi dengan seluruh jiwa dan raga mereka, radhiyallahu 'anhum ajma'in.
---
Jadi, Setelah engkau tau dan faham apa itu iman dan islam dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dan dari astar-astar para sahabat masihkah engkau berani mengatakan bahwa dakwah salafiyah itu ekstrimis, sesat, memecah belah ummat..?

Mengikuti dan membela dakwah salafiyah justru mengembalikan manusia yang sesat, dan tujuannya menyatukan ummat diatas jalan dakwah menyeru kepada Allah dan rasulNya dengan baik dan benar.

Suatu saat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkisah,

خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا ثُمَّ قَالَ هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ ثُمَّ خَطَّ خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ هذه سبل و عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ ثُمَّ قَرَأَ {وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ}

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan Allah’, kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan (yang banyak). Pada setiap jalan ada syetan yang mengajak kepada jalan itu,’  kemudian beliau membaca,

{وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ}

‘Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya.” ([Al An’am: 153] Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya)

Allah ta'ala berfirman:

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar."
(Surat At-Taubah Ayat 100)

Allah berfirman di dalam Al-Quran, tentang apa fungsi perintah dan larangan rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam?

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” [An-Nisaa`:80]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus tentang Al-Qur’an dan hadits didasari dengan kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al-Qur’an dan hadits dengan benar. (Artikel muslimah.or.id)

Wallahu a'lam...
Semoga bermanfaat

#Al-Hidayah

Penulis: Hendra Ibni Bahrayni