Senin, 10 Juni 2019

Jangan cuma mengaku aku bermanhaj salaf

Bismillah, Saya katakan bahwa: "Mengaku bermanhaj Salaf itu artinya seseorang harus bertindak dari sisi apa pun juga wajib sesuai dengan Manhaj Salaf." Dia pasti di uji dengan penisbatannya kepada Manhaj yang mulia ini, apakah asli atau palsu mengamalan manhaj salaf-nya.

~ Kalau cuma ngomong burung beo pun bisa, Memang harus kita akui bahwa manhaj salaf lah manhaj yang paling benar, jadi siapa saja yang mengaku bermanhaj salaf harus siap dengan tahdziran. - tahdziran itu kadang ada yang benar dan ada yang salah, tahdziran yang benar adalah nasehat, sikapnya wajib kita rujuk dan kembali jika di tahdzir, tapi kalau tahdziran yang keliru adalah yang berlebihan (tidak sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya)

Makanya tidak heran bagi saya sesama kita yang mengaku bermanhaj salaf saling tahdzir, itu bagi yang mengerti tahdzir tidak salah dan sah-sah saja yang niatnya untuk saling mengingatkan dan kebaikan bagi saudaranya, karena sifulan/fulanah kalau sudah mengaku bermanhaj salaf harus menjaga semua sikap, tingkah laku, dan tindak tanduknya. ini masalahnya atas nama manhaj salaf, jangan bikin malu dan fitnah di manhaj yang paling Allah ridhoi ini.

Manhaj salaf bukan penampilan luar saja yang nyunnah, bukan ibadahnya saja yg tidak bid'ah yang sudah teranggap bermanhaj salaf, bagaimanakah jenis perkataan salaf pun harus diperhatikan, terapkan, sehari-hari atau kebiasaan pembicaraannya bersama orang awam bagaimana? sesama mereka sibuk bahas soal apa? dunia, ghibah, suka becanda-ria yang sia-sia atau ilmu? apakah sama dengan salaf?

Manhaj ini lebih luas dari soal akidah. Manhaj salaf ini mencakup semua apa yang ada pada zaman dahulu, bagaimana aqidah salaf, muamalah salaf, akhlak salaf, lisan-lisan dan tulisan-tulisan para salaf, sikap-sikap salaf ketika ada perkara ini dan itu, dan seterusnya. (Ini yang harus kita cari ilmunya kepada orang yang benar-benar berilmu tentang itu, bukan mengejar ilmu-ilmu yang bim salabim langsung jadi ahli ijtihad pemberi fatwa mengatas namakan nasehat, dakwah sana dan sini tanpa ilmu seperti salaf) tapi atas nama salaf. Wah inikan bahaya. Mau tenar jangan bawa kitab2 salaf. Salah... tablis iblis.

Wah kalau begitu repot? Iya! Siapa bilang belajar bermanhaj salaf mudah?

Kita semua termasuk ingin belajar, ingin mendalami manhaj salaf, bukan berarti sudah bermanhaj salaf sepenuhnya, kata ustadz Yazid hafidzhahullah kita ini belum masuk ke manhaj salaf tapi baru MAU ngetok pintu, ingat itu! makanya jangan merasa sudah belajar agama 1 atau 2 tahun, 3 atau 4 tahun sudah sombong tidak mau menerima nasehat, ada yang sesama teman sendiri sombong, meremehkan yg kecil, kepada yang muda di rendahkan, kepada yang tua tidak di hormati, kemana perhatiannya kepada orang-orang fakir, miskin, anak yatim, merasa sudah senior? Merasa sudah lulus jadi da'i, sudah banyak ilmu tapi kok tidak mau salam duluan ini dan itu... salah... ada sikap salaf seperti itu?

Bicara sana bicara sini aib-aib orang lain, olok sana olok sini kejahilan oranglain. Qodarullah Allah timpakan ujian kecil (fitnah) udah pada keblinger semuanya kembali kepada ego masing-masing. Apa itu buah belajar orang yang mengaku bermanhaj salaf?


Cuma nanya... kembali ke kita semua kepada kemampuan masing-masing memahami soal manhaj saja. inilah selama ini yang saya fahami melihat keadaan realita menurut saya selama belajar, soal salah dan benar hanya orang yang berilmu yang tau menilainya, bagi saya "Aku hanya manusia sama seperti yang lain punya salah dan banyak dosa." Begitu sajalah.

Semoga Allah memberiku hidayahNya, mengenal, mempelajari dan mengamalkan manhaj salaf yang mulia ini dengan benar dan istiqomah diatasnya sampai Allah memanggil untuk kembali dan ke surga firdausNya. Aamiin

Penulis: Hendra Ibnibahrayni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar