Rabu, 24 April 2019

Secuil Faedah Kajian Pembahasan Kitab Syarah Hilyah Tholibil ilmi.

Secuil Faedah Kajian Pembahasan Kitab Syarah Hilyah Tholibil ilmi.

(Penjelasan Adab-adab penuntut ilmu karya Syaikh Abu Bakar Zaid rahimahullah, Syarah Syaikh Usaimin rahimahullah)

Pemateri Guru kami yang Mulia: Bersama Ustadz. Arwi Fauzi Asri hafidzhahullah.

Pembahasan Adab Ke 11, 12, dan 13.

Di antara faedahnya:

ℹ Faedah poin ke 11

Berkata Syaikh Abu Bakar Zaid rahimahullah:
Seorang penuntut ilmu - yaitu berpaling dari majelis-majelis yang sia-sia.

- Jangan dia melangkahkan kakinya dimana tempat-tempat itu adalah tempat-tempat kemungkaran atau tempat-tempat orang-orang bermaksiat.

Hal yang sia-sia ada 2 macam:
1. Kesia-siaan yang tidak menimbulkan mudhorot, (tidak bermanfaat)
2. Kesia-siaan yang menimbulkan mudhorot. (Syaikh Ustaimin rahimahullah)

Kata ustadz Arwi hafidzhahullah: "Kalau benar-benar benci dengan kemungkaran, maka tinggalkanlah tempat itu... itulah cara yang benar mengingkari dengan hati. (jika tidak bisa merubah kemungkarannya.)

Sebagian orang (awam) berpendapat ketika berada di tempat-tempat kemungkaran/maksiat hanya diam dan mengingkari dengan hati tapi dirinya masih di tempat itu." (ini sikap yang salah dan keliru!) - (Syaikh Ustaimin)

ℹ faedah poin ke 12

Syaikh Abu Bakar Zaid:
"Berpaling dari kegaduhan, dan hiruk pikuk kegaduhan di pasar."

- Hakikat penuntut ilmu hendaknya dia tidak membuat kegaduhan.

ℹ Faedah ADAB ke 13

Syaikh Abu Bakar Zaid:
- Hendaknya penuntut ilmu bersikap lembut atau halus dalam berbicara (berkata-kata) dan jangan berbicara kasar.

Kata Ustadz Arwi: "Berfikir sebelum berbicara."

Syaikh Usaimin:
Pembahasan Ini (di BAB poin ke 13) akhlak yang terpenting bagi penuntut ilmu, yakni hendaknya penuntut ilmu bersikap tenang, lembut dan halus dalam berkata-kata.

Bersikap lembut pada tempat dimana dia harus lembut, dan bersikap tegas pada tempat dimana dia harus tegas. (Syaikh Ustaimin)

Hendaklah kita menjauhi kata-kata yang kasar.

Perkataan yang lembut (halus) akan melembutkan hati mereka. (Maksudnya melembutkan hati lawan bicara)

Perkataan yang lembut itu bisa memberikan pengaruh yang baik. (Syaikh Ustaimin rahimahullah)

Demikian semoga bermanfaat secuil faedah ini.

Penulis: Al-Faqir Hendra ibni Bahrayni.
Tebas. Tgl,- 24/April/2019 (Kamis, Jam 10:27 PM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar