Jumat, 06 Desember 2019

Sudahkah Kita Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu?

Faidah Dari Al-Ustadz Ahmad Zainuddin. Lc -hafizhahullah-


Adab pertama [IKHLAS]
- Seorang Penuntut ilmu agama harus IKHLAS

Ustadz berkata:
Ikhlas adalah Hendaknya engkau tidak menuntut atas amal ibadahmu seorang yang melihatmu kecuali Allah, dan tidak mencari atas amal ibadahmu seorang yang memberi ganjaran, pahala, hadiah, kecuali Allah. Itulah ikhlas

Maka ketika seseorang ikhlas dalam menuntut ilmu maksudnya adalah,
- Dia meniatkan di dalam dirinya untuk mengangkat kebodohan darinya dan mengangkat kebodohan dari orang lain. Itulah ikhlas dalam menuntut ilmu agama.

- Dia tidak ingin ada yang melihatnya, tidak menuntut ada yang melihatnya, kecuali Allah.

- Dia tidak menuntut ada yang memberikan ganjaran hadiah, sanjungan, penghargaan, pujian, kecuali Allah.

Itu ikhlas di dalam beramal termasuk di dalam menuntut ilmu agama.

- Apabila seorang menuntut ilmu agama bukan karena ikhlas tapi karena ingin mendapatkan dunia maka yang ada adalah bencana baginya.

- Sebagaimana dalam hadits riwayat imam Ahmad, Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Siapa saja yang belajar sebuah ilmu (agama) yang semestinya di tuntut (karena) wajah Allah, tetapi dia tidak menuntutnya kecuali karena ingin mendapatkan perhiasan dari dunia maka niscaya dia tidak mendapatkan bau surga pada hari kiamat.

- Orang yang yang ikhlas nanti dia akan jauh dari sifat suka popularitas.

- Orang yang ikhlas dalam menuntut ilmu agama dia tidak ingin di kenal oleh orang, bahwasanya dia seorang penuntut ilmu agama.

- Dia juga kalau ikhlas dalam menuntut ilmu agama, dia tidak ingin untuk terlihat di atas dari kawan-kawannya sesama penuntut ilmu agama.

- orang yang ikhlas dalam menuntut ilmu agama dia jauh dari ingin di puji oleh manusia.

- Dia jauh ingin di acungi jempol oleh manusia.
- Dia jauh ingin agar orang-orang melihat kepadanya dengan wajah yang takjub.
Dia jauh dari perkara-perkara tersebut. Penuntut ilmu agama jauh dari hal-hal tersebut.

Ustadz Ahmad Zainuddin beliau berkata:
"Ada perkataan menarik yang di sebutkan dari Syaikh Bakr Abu Zaid -rahimahullahu-, ketika Syaikh berbicara tentang ikhlas, beliau berkata,
- "Orang yang ikhlas dalam menuntut ilmu agama, dia tidak ingin popularitas. (terkenal sebagai penuntut ilmu agama)

- kalau kalangan dari ustadz dia tidak ingin harus terkenal di sosial media, dimana-mana, dimintai photo orang. Ini tanda orang tidak ikhlas.

Ustadz Ahmad Zainuddin hafizhahullah juga berkata:
"Ada perkataan menarik yang disebukan di dalam kitab ash-showarin Wal Asinnah yg di tulis oleh Abu Madiyan as-sinqithi as-Salafiy, bahwa:
- "Ketergelincirnya seorang yang berilmu karena dia suka ditumpuki dengan genderang (artinya terkenal) biasanya orang-orang yang terkenal itu banyak kekeliruan.

Maka hati-hatilah para ikhwan yang di rahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Ada lagi perkataan Sufyan ibn Masruq Ats-Tsaury -rahimahullahu Ta'ala- sebagaimana yang di sebutkan di dalam kitab Tazkiratus Sami' Wal Mutakallim:
- "Dulu, aku sangat mudah memahami al-Qur'an, tapi ketika sudah aku mulai terkenal, di cabut pemahamanku terhadap Al-Qur'an tersebut." Ini hati-hati.

- Para penuntut ilmu, maka jahui sifat tidak ikhlas.
- salah satu bentuk sifat tidak ikhlas adalah dia senantiasa menginginkan terkenal, popularitas, penuntut ilmu dekat dengan ustadz, dan semisalnya.

Sebagaimana perkataan Sufyan bin Sa'id bin Masruq Ats-Tsauri rahimahullah dinukil di dalam kitab al-Jami' li adabi rawi wa akhlaqi Sami'
- "Tidak ada sesuatu pun yang paling sulit aku mengobatinya, dibandingkan Niatku, karena ia selalu berbolak-balik."

Umar bin Abi Dzar berkata kepada bapaknya (ibnu Dzar):
- "Wahai bapakku, mengapa jika seandainya engkau memberikan nasehat (kepada manusia) masuk ke dalam (relung) hati mereka? (sampai-sampai mereka menangis), tetapi jika selain engkau memberikan nasehat mereka tidak menangis. Maka sang bapak (ibnu Dzar) mengatakan, "Wahai anakku, bukanlah tangisan yang berasal dari dalam lubuk hati itu seperti yang di sewa. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan petunjuk kepada engkau."

- Maka perhatikan baik-baik Niat tak kala kita menuntut ilmu agama.

___________________
#faidah: Merujuk Kitab Hilyah Tholibil 'Ilmi, Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah

♻ Silakan disebarluaskan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Faidah Dari Al-Ustadz Ahmad Zainuddin. Lc -hafizhahullah-

Penulis: al-Faqir @ibnibahrayni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar