Minggu, 24 Maret 2019

Hukum Tathayyur

Allah ﷻ berfirman:
.... أَلَآ إِنَّمَا طٰٓئِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

_"....Ketahuilah, sesungguhnya nasib mereka di tangan Allah, namun kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Al-A'raf: Ayat 131)_

SYARAH
       Ketika kaum Fir'aun ditimpa paceklik dan kekeringan, mereka berkata: "Kami ditimpa musibah ini karena sebab Musa dan pengikutnya serta karena kesialan yang ada pada mereka."
Namun Allah ﷻ membantah mereka bahwa apa yang menimpa mereka itu tidak lain karena ketetapan Allah dan takdir-Nya atas mereka dengan sebab kekufuran mereka.
       Kemudian, Allah ﷻ menyifati kebanyakan dari mereka dengan kebodohan dan tidak memiliki ilmu. Jika mereka memahami dan berakal, pastilah mereka mengetehui bahwa Musa tidaklah datang kecuali dengan membawa kebaikan, keberkahan dan keberuntungan bagi orang yang beriman kepadanya dan mengikutinya. (Al-Mulakhkhash. hlm. 226)

FAEDAH (Al-Jadîd. hlm. 251) dengan sedikit tambahan.

1. Kebaikan dan keburukan merupakan takdir (ketetapan) Allah ﷻ.

2. Haramnya kufur nikmat (maksudnya ialah mengingkari nikmat Allah) dengan tidak menyandarkan nikmat yang diterimanya kepada Allah ﷻ.

3. Haramnya tathayyur (beranggapan sial).

4. *Kebodohan itu adalah sebab segala keburukan.
Karena, ketidaktahuan kaum Fir'aun bahwa baik dan buruk semuanya dari Allah, hal ini pun menyebabkan mereka menuduh Nabi Musa beserta para pengikutnya sebagai pembawa kesialan.

5. Celaan terhadap kebodohan.
Karena, kebodohan itu dapat membawa kepada ketidaktahuan perihal hakikat syirik dan wasilah-wasilah (perantara-perantara) yang mengantarkan kepadanya, yang pada akhirnya terjatuh ke dalamnya.

۞ [Disalin dari buku Ustadz. Yazid bin Abdul Qadir Jawas Hafidzhahullah dalam "Syarah Kitab Tauhid." Bab 28. hlm. 314-315]

Oleh
✎ Hendra @ibnibahrayni ۞

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar