Jumat, 20 September 2019

Hati mereka sangat mulia namun kita tak pernah atau kurang menghargainya.


Bismilláhirrahmánirrahím

Hati mereka sangat mulia namun kita tak pernah menghargainya.

Mereka (para usátidzah atau guru-guru agama kita) adalah orang yang Allah karuniakan kepada kita, janganlah kita sia-siakan mereka, selagi mereka ada di dekat kita selagi mereka belum pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya, hadirilah dengan ikhlas majelis ilmunya, ambillah ilmu mereka, hargailah mereka, maka seharusnya kita juga berterima kasih kepada mereka dan mendoakan mereka. Ketahuilah mereka tidak mengharapkan gaji sepeser pun dari rezeki kita, andaikan mereka orang yang kaya raya niscaya merekalah yang akan berusaha menyodorkan makanan bagi rohani dan jasmani kita. Hati mereka mulia namun kita yang hina tak pernah menyadarinya.

Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan ilmu melalui orang-orang mulia seperti mereka, apakah kita tidak mau mengambilnya dan mengabaikannya begitu saja dengan berleha-leha setelah kita mengetahui jalan kebenaran?
Kita membaca ayat "Shirothol ladzi na-an'amta 'alaihim, ghoiril maghdhubi 'alaihim, waladh-dholliin." namun kita juga yang berpaling berarti kita masuk ke dalam ayat ini. Na'udzubillahi min dzalik.
Hayatilah ayat tersebut dengan baik, niscaya kita menyadari kesesatan itu tidak hanya bagi orang yahudi dan nashrani tetapi selelah kita meminta di tunjukkan jalan yang lurus ternyata kita malah terjebak dalam salah satu sifat yahudi atau nashrani. Na'udzubillahi mindzalik.

Kembalilah ke majelis ilmu wahai sahabatku. Guru dan sahabatmu merindukanmu.

_______________
Tebas, 21 Muharram 1441 H
Jum'at 20 September 2019 M
📷 Penulis alfakir: Hendra ibni Bahrayni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar